fia

Bandung, Indonesia
+62 - 8522...
zulfianizulkarnaini@yahoo.com

Ko hilang gregetnya ya? Hmmm...

21/07/2011 19:46

 

Ko hilang gregetnya ya? Hmmm...

Saya adalah salah satu pecinta novel-novel karangan Esti Kinasih. Tiga novel pertamanya, Fairish, Cewek (udah pernah saya review disini), dan Still, saya baca waktu SMA, dan saya acungi jempol untuk ceritanya.  Sekarang, setelah hampir kurang lebih 4 tahun gak terlalu ngikutin perkembangan dunia novelist (yah akibat kuliah saya yang sibuknya gak masuk akal, haha...), akhirnya mulai menyentuh lagi karya-karya Esti Kinasih.  Kali ini Esti Kinasih menyajikan hal yang berbeda, ia meluncurkan buku trilogi: Jingga dan Senja, Jingga dalam Elegi, dan Jingga untuk Matahari (yang ini belum terbit). Seharusnya saya baca Jingga dan Senja dulu, namun akibat gak terlalu merhatiin bukunya dan lupa mana judul buku pertama dan kedua, alhasil saya malahan baca Jingga dalam Elegi duluan deh. Untungnya pas baca ngerti ko, lagian di halaman awal-awal di tulisin juga sinopsis cerita sebelumnya.

Namun, ko ada yang beda ya? Saya cukup merasa bosan membacanya dan saya tidak menemukan greget yang saya dapatkan seperti ketika membaca tiga novel terdahulunya. Okay, mungkin bukan karena bukunya yang gak bagus, secara buku ini termasuk best seller. Berarti ini masalah selera. Jujur aja, saya nyelesaiin baca buku ini sampai akhir karena penulisnya Mba Esti, selalu terlintas di pikiran, “masa sih novel karangan Esti Kinasih nggak bagus, pasti ada kejutan di halaman berikutnya”. Tapi semakin ke belakang saya semakin ngerasa “kapan selesainya yah?”, dan bagi saya, novel enggak seharusnya membuat saya berpikir kayak gitu.  Namun, pada akhirnya saya menyerah, banyak halaman yang dilewat. Saya hanya membaca sekilas, mengambil intinya aja. Sampai saya menyelesaikan buku ini pun saya merasa cukup kecewa, hufft... :(. Saya pun jadi kurang tertarik membaca cerita di judul pertama dan  nggak terlalu penasaran dengan cerita akhir dari trilogi ini.

 

Eh tapi bentar-bentar, setelah saya buka goodreads (saya nulis ini sambil buka google and goodreads untuk cari info tentang rating buku ini, hehe..) dan membaca beberapa komennya, ternyata emang sebagian merasa kecewa. Mereka pun sama seperti saya yang lebih menyukai tiga buku terdahulunya. Sungguh jadi merasa kehilangan sosok Esti Kinasih. Tapi, masih banyak juga yang ngerasa antusias ko. Yah, namanya juga sebuah hasil karya, ada yang suka ada yang nggak. Tapi saya tetep cinta dengan penulis yang satu ini. Semoga saja beliau bisa menerbitkan karya yang spektakuler seperti terdahulu :).

 

HTML Comment Box is loading comments...